Ditulis oleh: Dewi Rini
“Ibu … uang kembaliannya lebih Rp. 500.,” kata Nisa saat menghitung uang kembalian dari Bang Ali penjual somay keliling yang tadi di belinya.
“Bagaimana ya, Bu?” Wajah Nisa terlihat gelisah.
“Nisa tidak bisa mengejarnya, karena Bang Ali berjualan menggunakan sepeda tentu sudah jauh.”
“Kalau begitu, besok saja Nisa dikembalikan uangnya saat Bang Ali berjualan lagi,” kata ibu menenangkan Nisa.
Keesokan harinya, pukul 16.00 Nisa sudah menunggu Bang Ali penjual siomay di halaman depan rumahnya. Tetapi sudah ditunggu hampir satu jam, bang Ali belum muncul juga. Nisa menunggu sambil bermain bersama adiknya.
“Ke mana ya Bang Ali,” kata Nisa.
Tiba-tiba, Nisa mendengar suara Bang Ali.
“Siomay … kring … kring …”
Nisa berlari memanggil bang Ali.
“Bang Ali … maaf kemarin sore aku beli siomay kembaliannya lebih Rp 500,” kata Nisa sambil memberikan uang tersebut kepada bang Ali.
“Terima kasih Neng … kamu anak jujur, karena sudah mengembalikan uang kembalian yang berlebih,” kata bang Ali sambil bersalaman dengan Nisa. ***